Alat Pull Up di Rumah

Hampir dua bulan terakhir sejak kecelakaan, kayanya lebih banyaak yang kebahas di story. Semoga pelan-pelan bisa kesimpan dan dibahas di feed.

Sebenarnya bahasan Thoriq olahraga karena ada bahasan Ziyad yang olahraga dan saat ini jadi coach di Muslim Calisthenic Jogja.

Baca selengkapnya Alat Pull Up di Rumah

Catatan Kecelakaan

Sudah sebulan lebih beberapa hari sejak kejadian kecelakaan yang menimpa Abang dan Thoriq. Sampai saat ini, aku masih “beradaptasi” dengan semua hal yang terkait konsekuensi dari kecelakaan ini. Sebenarnya, aku sangat ingin menuangkan tentang adaptasi ini. Tapi, rasanya cerita ini akan lompat dan sulit dipahami. Kenyataannya, adaptasi ini sudah dimulai bahkan sejak awal kejadian.

Aku harus kuat…harus lebih kuat lagi…lebih dan lebih lagi daripada sebelum kecelakaan ini…

Saat Kecelakaan

Hari itu, Selasa tanggal 15 Juli 2025. Rasanya kehidupan berjalan lancar, damai dan alhamdulillah banyak yang bisa aku kerjakan.

Aku mulai ngerasa agak gak enak badan dari hari Ahad 13 Juli. Hari Ahad itu, aku sudah mengistirahatkan diri. Tapi karena sudah merebus stok daging kurban yang kami miliki, hari Senin 14 Juli, pagi hari, alhamdulillah aku bisa menyelesaikan masak Briyani. Catatan harian di tanggal ini adalah catatan terakhir yang aku tulis sebelum kecelakaan. Aku bisa tahu detail di hari tanggal 14 Juli itu. Siang hari, aku sudah mulai demam, pusing, mual. Alhamdulillah tapi semua lauk sudah tersedia. Karena demam inilah, aku tidur cepat di hari Senin tangggal 14 Juli.

Biasanya, kalau aku tidur cepat, tengah malam aku akan bangun dan kemudian beraktivitas sampai pagi karena biasanya sudah akan merasa lebih segar. Tapi malam itu ngga seperti biasanya. Aku tidur sampai Subuh. Menunjukkan memang aku benar-benar gak enak badan.

Baca selengkapnya Catatan Kecelakaan

Untuk Apa Belajar Bahasa Arab

Lebih dari 10 tahun yang lalu, seorang kenalan Abang bertanya, “Bang Hen, buat apa belajar bahasa Arab? Kan udah banyak buku terjemahan?”

Mungkin pertanyaan itu muncul karena yang tersebar saat memotivasi untuk belajar bahasa Arab adalah “Bisa baca kitab.”

Waktu itu, Abang menjawab, “Kita ga bisa sepenuhnya mengandalkan terjemahan, Mas. Kita ga bisa merasakan dzauq-nya. Rasa bahasa itu sendiri.”

Terus terang, aku mikirin jawaban yang lebih mudah lagi dipahami karena aku sendiri masih kurang “mantep” dengan jawaban Abang.

Kadang, tolak ukur dan target pencapaian mempengaruhi proses kita memandang sesuatu, sikap yang kita ambil dan tekad yang muncul dari diri.

Baca selengkapnya Untuk Apa Belajar Bahasa Arab

Kisah 1: Awal Hubungan Kami dengan Ustadz Abdurrohim

Aku rasa, aku perlu menceritakan, bagaimana hubungan kami dengan ustadz Abdurrohim terjadi.

Flashback…sekitar tahun 2013-an.
Waktu itu Abang berusia 33 tahun.
Anak kami, baru 2, Ziyad yang berusia 6 tahun dan Thoriq yang baru berusia 2 tahun.

Abang “melihat” kebaikan yang ada pada ust Abdurrohim yang pada saat itu berusia 17 tahun. Di suatu kajian seorang syaikh, setelah kajian selesai, Abang menghampiri ust Abdurrohim dan menyatakan keinginan belajar kepada beliau.

Baca selengkapnya Kisah 1: Awal Hubungan Kami dengan Ustadz Abdurrohim

Homeschooling dari SD-SMA, Alhamdulillah Ziyad Lulus SNBT

Menulis potongan cerita dalam satu foto itu lebih mudah. Makanya kalau cerita di story Instagram, bisa cepat. Apalagi kalau memang cerita pada saat itu juga. Yang bikin cerita ini berat adalah karena sebenarnya ada banyak sekali kejadian sebelum sampai di pengumuman kelulusan SNBT. Kita mulai dari perjalanan homeschooling Ziyad ya.

Homeschooling dari SD-SMA

Kadang aku lupa, ada hal yang jadi momok dari orang tua sehingga menghindari jalan homechooling untuk pendidikan anaknya. Ini terjadi bukan sekarang aja. Memang dari dulu. Yang paling dikhawatirkan adalah gimana masa depannya? Gimana ijazahnya? Gimana nanti kalau mau meneruskan kuliah?

Aku ingat ada “suara” yang sampai ke aku dari seorang yang sebenarnya ada kepikiran untuk menjalankan homeschooling, tapi suaminya meragukan proses pendidikan ini.

Aku hampir lupa kalau ada kekhawatiran ini, sampai ketika pengumuman kelulusan Ziyad kemarin ada yang memberi selamat dan ikut terharu karena, “Sesama homeschooler.”

Alhamdulillah, Ziyad sudah melalui ujian kelulusan di 3 level pendididikan, SD, SMP dan SMA dengan mengikuti ujian paket A, paket B dan paket C. Begini cerita ringkas setiap tahapannya.

Baca selengkapnya Homeschooling dari SD-SMA, Alhamdulillah Ziyad Lulus SNBT

Meniru Syaikh Abdur Rashid Sufi

Kembar punya Syaikh kesukaan yang didengar ketika nambah hafalan⠀

Tapi ini juga ga saklek. Ga selalu semua surat kemudian mendengarkan satu syaikh aja.⠀

Pas nambah hafalan surat Adz Dzariyat, mereka mendengarkan Syaikh Abdur Rashid Sufi (ini bukan sufi dengan arti nisbah ke pemahaman Sufi ya).⠀

Beliau ada salah satu muqri yang ada di zaman kita dan masih hidup alhamdulillah.⠀

Mendengarkan bacaan Syaikh ketika nambah hafalan untuk mencegah atau meminimalisir mereka salah dalam bacaan.



Di akhir video, bisa kedengaran nanti bacaan syaikh gimana. Mendengarkan bacaan Syaikh Abdur Rashid bisa lewat:⠀

Baca selengkapnya Meniru Syaikh Abdur Rashid Sufi

Behind The Scene: Ambil Hasil Cetak Poster

Salah satu behind the scene lumalumi.com adalah proses ambil poster di percetakan.

Dengan motor 😊.

Alhamdulillah selama ini dimudahkan..

Kami udah bisa perkiraan berapa bungkusan yang perlu dibawa. Misal cetak berapa, bungkusan berapa. Apakah aku bisa ikut supaya bisa bonceng di belakang?

Seperti hari Sabtu malam, tangga 3 Mei.
Karena “ngejar” mau ambil pesenan notebooks di toko merah, berangkatlah kami walau cuaca mendung. [Ini cerita tiba-tiba jualan notebooks belum kecatat di blog. Karena proses jualannya emang “tiba-tiba”, padahal lagi mau ujian kuliahan :D]

Biasanya kalau udah gelap banget, ga berani ambil. Alhamdulillah hujan derasnya turun sekitar jam 9-an dan poster sudah aman sampai di rumah 🤍.

Cerita Mama Menulis Al-Fatihah

Mama dan Mas Lyno main ke Jogja dari tanggal 10 dan pulang tanggal 15 April 2025. Mas Lyno – yang dari Belanda dan udah 7 tahun gak ke Indonesia – memang khusus sudah merencanakan main ke Jogja dan ngajak Mama. Kayanya semua pihak udah paham bahwa kami belum memungkinkan untuk ke Jakarta ☺️.

Mama itu suka cerita. Super sanguinis. Aku dan Abang sering juga sambil bercanda menyarankan Mama untuk mencatat cerita perjalanan kehidupannya. Tulis aja pakai tangan. Aku tawarin juga buat beliin buku buat untuk nulis.

Di salah satu percakapan di bulan Desember 2024 pas Mama ke sini, Mama jawab, “Itu, buku dari Siska yang pas Mama di Padang masih ada. Mama baru pakai.” Tapi Mama gak cerita dipakai buat apa.

Tentang buku tulis ini, ceritanya, waktu tahun 2020, ketika corona baru mulai, Mama lagi diajak Icad ke sana, memenuhi janjinya untuk biayain Mama pasang gigi palsu (Usia Mama saat itu 66. Tahun ini Mama insya Allah 71 tahun). Icad ini, adik bungsuku yang sedang tugas di Padang. Karena corona, yang tadinya rencana hanya sebentar, akhirnya Mama tinggal setahun di Padang. Waktu itu, aku kirim buku dan pena untuk Mama. Aku bilang buat kegiatan Mama. Bisa buat dengerin kajian sambil nyatet :).

Tapi ya begitu ya. Kadang yang kita lakukan untuk orang lain, gak langsung digunakan atau sesuai banget dengan yang kita inginkan.

Baca selengkapnya Cerita Mama Menulis Al-Fatihah

Antara Al-Qur’an dan Ujian-Ujian Ziyad

Menjelang akhir bulan Maret berbarengan dengan berakhir bulan Ramadhan, aku dan Abang mempertimbangkan hal yang akan Ziyad hadapi di bulan April nantinya setelah Ramadhan.

Ziyad akan menghadapi ujian akhir SMA-nya dari tanggal 14 April selama hampir sepekan. Ternyata, ujian UTBK-SNBT waktunya berdekatan banget, yaitu tanggal 24 April. Gak sampe sebulan jaraknya.

UTBK-SNBT ini kalau zaman aku dulu namanya UMPTN. Dari segi soal sepertinya juga ada perbedaan.

Baca selengkapnya Antara Al-Qur’an dan Ujian-Ujian Ziyad

Sholat Ied di Lapangan Superindo

Alhamdulillah, sholat kali ini, aku merasa berkesan. Aku ngerasa damai banget masya Allah. Bener-bener muncul rasa manis dan bahagiaaa banget. Baik pas sholatnya, maupun pas doa penutuk khutbah ied. Bahagia banget ada doa untuk Palestina. Apalagi doa untuk kebinasaan untuk Yahudi yang juga pernah aku share di instagram. Jadi terharu sendiri ingat suasana kemarin.

Gak seperti waktu kecil yang ketika khotib berdoa, rasa-rasanya cuma ditanggepin “amin, amin” aja. Kali ini benar-benar bersyukur banget bisa meresapi setiap lafadz doa yang dilafalkan. Sebagian besarnya juga menjadi doa yang memang juga kupanjatkan rutin.

Alhamdulillah, anak-anak udah tahu semua mau pakai apa. Memang jauh-jauh hari mereka udah menghitung hari. Salah satu sebabnya adalah ada mainan lego yang memang dibeli sebagai hadiah hafalan, tapi memang diniatkan untuk dimainkan pas lebaran. Aku pesannya sengaja sebelum pertengahan Ramadan supaya di akhir Ramadhan bisa lebih tenang. Insya Allah tentang hadiah ini aku catat di tulisan yang berbeda.

Kembar yang sudah mulai besar sudah bisa juga diajak “aware” dengan mempersiapkan diri. Aku udah kasih batasan kapan jubah yang mau dipakai harus udah masuk mesin cuci supaya bisa dipakai pas lebaran. Alhamdulillah, mereka semua sesuai dengan arahan. Tanggal 28 semua udah harus gak dipakai lagi dan udah masuk mesin cuci. Ini karena aku perkirakan insya Allah bisa kering antara tanggal 28 atau tanggal 29-nya. Jaga-jaga lebarannya tanggal 30. Alhamdulillah karena ada dryer, jadi cucian hari itu bisa kering pada hari itu juga.

Luma juga udah aku ingetin buat siapin semuanya sehari sebelum lebaran. Aku ajak dia pertimbangin bajunya dan jilbabnya apa. Karena kemarin ada jilbab yang baru dibeli yang bisa dicocokin sama gamisnya yang udah ada. Dia pilih warna merah.

Pilihan Tempat Sholat

Ada tiga pengumuman lokasi sholat Ied yang dekat dengan rumah dari grup ibu-ibu RT. Lokasi pertama, lokasi yang memang bertahun-tahun selalu ada. Di area Monumen Jogja Kembali yang areanya memang sangat luas. Tapi kami gak pernah ke sana, karena di sana sangat ramai sekali. Dulu pertimbangan utama karena anak-anak yang masih kecil-kecil, jadi memilih yang lokasinya lebih kondusif dan aman insya Allah.

Lokasi kedua, lokasi yang paling dekat dari rumah, tapi lokasinya di masjid. Biasanya perempuan di area jalanan. Di jadwal, mulai sholatnya lebih cepat dari yang lainnya. Jam 6.30 wib.

Lokasi ketiga, lokasi terbaru. Area lapangan parkir superindo. Karena kami sudah biasa ke superindo jalan kaki, kami meniatkan sholat di sana.

Ziyad sempat ngomong mau coba sholat di Monjali. Thoriq bilang mau sholat di masjid An-Nur. Pertimbangannya karena cepat biar dia bisa pulang cepat. Sama seperti kembar, dia punya mainan lego yang ingin dirakit setelah sholat Ied. Dia bener-bener meeeenghitung hari. Sampai bosaaan semua dengernya hehe.

Tapi malam lebaran, Abang bikin keputusan. “Semua harus bareng sholat di lapangan superindo!”

Baca selengkapnya Sholat Ied di Lapangan Superindo

Lebaran 2025

Lebaran kali ini, tetap di Jogja aja, alhamdulillah. Dari pernikahan yang udah mau 19 tahun ini -alhamdulillah-, pernah mudik, lebaran di Jambi sekali, di Jakarta dua kali. Selain itu, kami lebaran di Jogja aja.

Karena bertahun-tahun lebaran di Jogja, ada hal yang kami udah tahu dan antisipasi. Misalnya warung-warung yang bisa dibilang 100% tutup. Jadi, semakin lebaran, semakin malah harus siap masak lauk. Karena kalau mau cari lauk matang di luar itu malah cape kelilingnya. Belum tentu yang didapat lauk yang memang sesuai harapan.

Di tulisan kali ini, aku mau catat berbagai hal terkait sebelum lebaran dan cerita lebaran insya Allah.

Antara Ramadhan dan Lebaran

Masing-masing keluarga, menjalankan aktivitas Ramadhan dan persiapan lebaran itu banyak faktor yang berpengaruh. Apakah merantau, apakah ada lebaran bersama keluarga besar, apakah masih kerja sampai hari terakhir Ramadan….daan masih banyak faktor lainnya yang bisa berpengaruh.

Baca selengkapnya Lebaran 2025

Cerita Ikan Bawal

Sore ini, aku belanja bahan protein ke Superindo. Biasanya aku berusaha menyelipkan stock protein ikan. Untuk ikan tertentu seperti ikan patin atau ikan lele, aku milih tetap nitip ke bu Salim; warung sayur dekat rumah.

Khusus gurami, aku tetap memilih beli di Superindo. Karena memang secara pengalaman beeertahun-tahun, kalau gurami beli di pasar itu, hasil masakan ikannya tetap ada aroma yang bikin kurang nyaman dan akhirnya gak bisa dimakan sampai ke setiap bagian dagingnya.

Untuk ikan lain, karena biasanya aku gak tau nama ikannya dan gak tau di pasar ada apa engga, jadi ya tetap milih di superindo.

Tips Belanja Efektif Insya Allah

Oh ya, tips belanja bahan lauk mentah ini, ke bagian ikan dulu ya. Karena ikan biasanya butuh dibersihkan. Jadi kita beli dulu ikan yang kita mau beli, minta dibersihkan.

Sambil menunggu ikan dibersihkan, kita ke bagian ayam dan daging buat bungkus-bungkus yang kita mau beli. Pas selesai di bagian daging dan ayam, pas ke bagian ikan udah tinggal ambil aja, gak perlu nunggu lagi insya Allah.

ikan di superindo
Baca selengkapnya Cerita Ikan Bawal

Toko Buku dan Anak-Anak

Mulai dari mana ya menyampaikan ini. Sebenarnya, ide tentang ini sudah sejak beberapa bulan yang lalu. Aku cerita sedikit dulu ya. Tolong jangan langsung scroll ke bawah, tolooong… Apalagi kalau ada yang langsung mau isi form begitu saja tanpa tahu latar belakangnya. Bisa gak paham mindset sesuatu yang mudah-mudahan bisa kita jalani ke depannya insya Allah.

Ide ini mulai muncul, sebab utamanya karena setiap kali ke toko buku Toga Mas, kondisinya dalam keadaan sepi masai. Sebagai orang yang udah ke Toga Mas dari masa kuliah dan dan juga rutin bawa keluarga ke sana, rasanya sedih. Ada rasa khawatir. Toko buku sebesar Gunung Agung aja udah berakhir gak ada lagi.

Toko Buku dan Kebiasaan Membaca

Sebentar, duh, beneran mengurai apa yang di otak sepertinya gak mudah. Aku cerita dulu aja ya tentang toko buku dan kebiasaan membaca. Teman-teman. Kita gak bisa pakai pemikiran, “Kan ada toko buku online.” “Gpp, di online malah lebih murah sering diskon.”

Kita gak sedang memikirkan diri kita sendiri dan apa yang sudah kita ketahui dan jalani. Kita pikirkan lebih jauh untuk orang-orang tercinta di sekitar kita. Anak-anak kita.

Mereka bukan sosok manusia yang sudah hidup dari kemarin dan sudah punya kebiasaan, pemikiran, kemampuan seperti kita. Ada hal-hal yang kita perlu tumbuhkan, sirami, bimbing, dan jaga.

Kegemaran membaca dan memiliki rasa kecintaan dengan buku bukan sekedar karena sudah dibelikan ayah dan ibu. Ada paket datang isi buku.

Ada hal yang gak bisa dirasakan dan dijelaskan dengan mendatangi toko buku.

Kadang, rasa ingin membaca itu belum muncul saat awal. Tapi dengan mengunjungi buku, melihatnya, memegangnya, sampai akhirnya MULAI membaca isinya. Pelan-pelan, insya Allah akan tumbuh kesukaan itu. Kesukaan membaca buku.

Rasa memegang buku, melihatnya, memilih buku, menahan diri saat menginginkan suatu buku, mengunjunginya bersama keluarga. RASA yang gak bisa didapatkan kecuali dengan mendatanginya langsung.

Baca selengkapnya Toko Buku dan Anak-Anak

Jadwal Nambah Hafalan dan Muroja’ah Thoriq

Waktu memutuskan mengeluarkan Thoriq dari pondok, salah satu yang dipikirkan tentu saja terkait hafalannya.

Ketika Thoriq masuk ke pondok, jumlah hafalannya lebih banyak daripada ketika Ziyad masuk pertama kali ke pondok. Secara kemampuan menghafal, aku pikir berarti dia bisa cepat dan biasanya insya Allah juga kuat. Ini dari pengalamanku menyimak dia sampai lulus SD.

Hafalan Thoriq terakhir dari belakang itu sampai surat Az-Zumar (± 8 juz). Dari depan sampai Ali Imron (± 4-5 juz). Total hafalan Thoriq yang di bawa dari rumah berarti sekitar ± 12 juz.

Baca selengkapnya Jadwal Nambah Hafalan dan Muroja’ah Thoriq

Lanjutin Kuliah Insya Allah

Semester kemarin, aku ambil cuti kuliah. Mutusin cuti karena utamanya biar fokus mengiringi anak-anak belajar untuk persiapan ujian akhir nantinya, insya Allah. Alhamdulillah jadi juga bisa sambil nabung.

Karena semua anak masih perlu bimbingan intensif, aku harus mencurahkan waktu aku di mereka. Belum lagi harus adaptasi hafalan intensif Thoriq sama aku di rumah.

Baca selengkapnya Lanjutin Kuliah Insya Allah